BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran tidak dapat diartikan secara sederhana sebagai alih informasi pengetahuan dan keterampilan ke dalam benak siswa. Pembelajaran yang efektif seyogyanya membantu siswa menempatkan diri dalam situasi di mana mereka mampu melakukan konstruksi-konstruksi pemikirannya dalam situasi wajar, alami, dan mampu mengekpresikan dirinya secara tepat apa yang mereka rasakan dan mampu melaksanakannya.
Hal tersebut mengandung pengertian bahwa pembelajaran selain harus mampu memotivasi siswa untuk aktif, kreatif dan inovatif, juga harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa itu sendiri. Oleh karena itu dalam kurikulum pendidikan IPS Sekolah Dasar dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran guru hendaknya menerapkan prinsip belajar aktif, yakni pembelajaran yang melibatkan siswa secara fisik, mental (pemikiran, perasaan dan sikap sosial) serta sesuai dengan tingkat perkembangan anak.
Kenyataan di lapangan menunjukkan hal yang berbeda dengan konsep di atas, sehingga tahun 1990 menyimpulkan bahwa buku-buku teks IPS yang telah ditulis oleh para ahli, tidak menyajikan proses pembelajaran IPS yang dituntut oleh apa yang seharusnya dilakukan guru dan apa yang diinginkan siswa. Proses pembelajaran IPS di sekolah dasar selama ini lebih ditekankan kepada penguasaan bahan atau materi pelajaran sebanyak mungkin, sehingga suasana belajar bersifat kaku, dan terpusat pada satu arah serta tidak memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajar lebih aktif. Budaya belajar lebih ditandai oleh budaya hafalan dari pada budaya berfikir, akibatnya siswa menganggap bahwa pelajaran IPS adalah pelajaran hapalan saja.
Dari uraian latar belakang permasalahan di atas maka maka perlu bagi seorang calon pendidik dalam mengajarkan IPS di Sekolah Dasar melakukan Pembelajaran Aktif Kreatif dan Menyenangkan (PAKEM).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas maka permasalahan yang hendak dikaji dalam makalah ini adalah:
- Bagaimana pembelajaran IPS SD dan pembelajaran PAKEM?
- Bagaimana pembelajaran IPS di SD dengan menggunakan pembelajaran PAKEM?
C. Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan Penyusunan Makalah
Tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk mendeskripsikan pembelajaran IPS di Sekolah Dasar dengan menggunakan pembelajaran PAKEM.
2. Manfaat Penyusunan Makalah
Penyusunan makalah ini bermanfaat secara:
a. Teoritis, untuk mengkaji ilmu pendidikan khususnya dalam memahami pembelajaran IPS di Sekolah Dasar yang PAKEM.
b. Praktis, bermanfaat bagi:
1) Para pendidik agar pendidik dapat melaksanakan pembelajaran secara aktif, kretif dan menyenangkan.
2) Bagi dosen, untuk mempersiapkan para pendidik agar memahami tentang pelaksanaan pembelajaran PAKEM di Sekolah Dasar.
3) Mahasiswa agar memahami tentang pelaksanaan pembelajaran PAKEM di Sekolah Dasar.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pembelajaran IPS SD dan Pembelajaran PAKEM
1. Pembelajaran IPS SD
Oemar Hamalik menyebutkan pembelajaran sebagai suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur manusia, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang sating mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. (dalam Din Wahyudin, 2007: 3.30).
Kemampuan yang akan dicapai dalam pembelajar adalah tujuan pembelajaran. Pembelajaran menghasilkan kegiatan belajar bagi siswa kegiatan belajar berarti menggunakan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor untuk mencerna bahan ajar.
Istilah Ilmu Pengatahuan (IPS) yang resmi mulai digunakan di Indonesia sejak tahun 1975 adalah istilah Indonesia untuk pengertian social studies tekanan yang dipelajari IPS berkenaan dengan gejala dan masalah kehidupan masyarakat bukan teori keilmuan melainkan pada kenyataan kehidupan kemasyarakatan.
IPS adalah bidang studi yang mempelajari, menelaah, menganalisis gejala dan masalah sosial di masyarakat dengna meninjau dari berbagai aspek kehidupan dan perpaduan. (Ischak : 2003:1.36)
Untuk melaksanakan program-program IPS dengan baik sudah sewajarnya bila guru mengetahui dengan benar peranan dan tugas IPS. IPS harus dapat berperan bagi anak didik dalam mengembangkan berbagai aspek kehidupan di dalam masyarakat, peranan dari IPS ini adalah :
a. Sosialisasi membantu anak didik menjadi anggota masyarakat yang berguna dan efektif.
b. Pengambilan keputusan, membantu anak didik mengembangkan keterampilan berpikir (intelektual) dan keterampilan akademis.
c. Sikap dan nilai, membantu anak didik menandai, menyelidiki, merumuskan dan menilai diri sendiri dalam hubungannya dengan kehidupan masyarakat sekitarnya.
d. Kewargaan Negaraan, membantu anak didik menjadi warga Negara yang baik.
e. Pengetahuan, tanggap dan peka terhadap kemampuan pengetahuan dan teknologi dapat mengambil manfaat dari padanya.
Menurut Ischak, dkk, 2003. IPS memiliki tiga tujuan yaitu :
a. Pendidikan kemanusiaan (Humanistic Education) yaitu membantu siswa memahami pengalamannya dan menemukan arti kehidupan.
b. Pendidikan kewarganegaraan (Citizenship Education) yaitu siswa ikut berpartisipasi secara efektif dalam dinamika kehidupan masyarakat dengan penuh kesadaran sebagai warga Negara.
c. Pendidikan intelektual (Intelektual Education) siswa mampu menganalisis dan memecahkan masalah dengan menggunakan ilmu sosial sebagai alat.
Menurut Kurikulum Dasar 1994 esensi tujuan pengajaran IPS di SD adalah pengembangan kemampuan dan sikap rasional yang bermuara pada pembentukan individu sebagai aktor sosial yang cerdas. Aktor sosial yang cerda tidak lain dari anggota masyarakat yang matang secara rasional dan secara emosional atau cerdas secara rasional dan emosional. Fungsi mata, pelajaran IPS antara lain:
a. Memberi bekal pengetahuan dasar, bask untuk melanjutkan kejenjang pendidikan lebih tinggi maupun diterapkan dalam kehidupan seharihari.
b. Mengembangkan keterampilan dalam mengembangkan konsep-konsep IPS.
c. Menanamkan sikap ilmiah dan melatih siswa dalam menggunakan metode ilmiah untuk memecahkan masalah yang dihadapi.
d. Menyadarkan siswa akan kekuatan alam dan segala keindahannya sehingga siswa terdorong untuk mencintai dan mengajungkan penciptaannya.
e. Memupuk daya kreatif dan inovatif siswa.
f. Membantu siswa memahami gagasan atau informasi barn dalam bidang IPTEK.
g. Memupuk diri serta mengembangkan minat siswa terhadap IPS. (Udin S. Winata Putra, 2007: 8.10)
Tujuan dari pada pembelajaran IPS di SD adalah sebagai berikut:
a. Membekali anak didik dengan pengetahuan sosial yang berguna dalam kehidupannya kelak di masyarakat.
b. Membekali anak didik dengan pengetahuan mengidentifikasi, menganalisis dan menyusun alternative pemecahan masalah sosial yang tejadi dalam kehidupan di masyarakat.
c. Membekali anak didik dengan kemampuan berkomunikasi dengan sesama warga masyarakat dan berbagai bidang keilmuan serta bidang keahlian.
d. Membekali anak didik dengan kesadaran, sikap mental yang positif dan keterampilan terhadap pemanfaatan lingkungan hidup yang menjadi bagian dari kehidupan tersebut.
e. Membekali anak didik dengan kemampuan mengembangkan pengetahuan dan keilmuan IPS sesuai dengan perkembaagan kehidupan, masyarakat, ilmu pengetahuan dan teknologi. (Ischak, dkk, 2003: 1.38).
2. Pembelajaran PAKEM
PAKEM adalah sebuah model pembelajaran yang memungkinkan peserta didik mengejakan kegiatan yang beragam untuk mengembangkan keterampilan dan pemahaman dengan penekanan kepada belajar sambil bekerja, sementara guru menggunakan berbagai sumber dan alat bantu belajar termasuk pemanfaatan lingkungan supaya pembelajaran lebih menarik, menyenangkan dan efektif. (http: // makalahku makalahmu. wordpress. com/ 2008/11/05/ pembelajaran pakem-ii/ di download tanggal 1 Oktober 2010)
Pakem yang merupakan singkatan dari pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan, merupakan sebuah model pembelajaran kontekstual yang melibatkan paling sedikit empat prinsip utama dalam proses pembelajarannya. Pertama, proses Interaksi (siswa berinteraksi secara aktif dengan guru, rekan siswa, multi-media, referensi, lingkungan dsb). Kedua, proses Komunikasi (siswa mengkomunikasikan pengalaman belajar mereka dengan guru dan rekan siswa lain melalui cerita, dialog atau melalui simulasi role-play). Ketiga, proses Refleksi, (siswa memikirkan kembali tentang kebermaknaan apa yang mereka telah pelajari, dan apa yang mereka telah lakukan). Keempat, proses Eksplorasi (siswa mengalami langsung dengan melibatkan semua indera mereka melalui pengamatan, percobaan, penyelidikan dan atau wawancara). (http: // makalahku makalahmu. wordpress. com/ 2008/11/05/ pembelajaran pakem-ii/ di download tanggal 1 Oktober 2010)
Pelaksanaan Pakem harus memperhatikan bakat, minat dan modalitas belajar siswa, dan bukan semata potensi akademiknya. Dalam pendekatan pembelajaran Quantum (Quantum Learning) ada tiga macam modalitas siswa, yaitu modalitas visual, auditorial dan kinestetik. Dengan modalitas visual dimaksudkan bahwa kekuatan belajar siswa terletak pada indera ‘mata’ (membaca teks, grafik atau dengan melihat suatu peristiwa), kekuatan auditorial terletak pada indera ‘pendengaran’ (mendengar dan menyimak penjelasan atau cerita), dan kekuatan kinestetik terletak pada ‘perabaan’ (seperti menunjuk, menyentuh atau melakukan). Jadi, dengan memahami kecenderungan potensi modalitas siswa tersebut, maka seorang guru harus mampu merancang media, metoda/atau materi pembelajaran kontekstual yang relevan dengan kecenderungan potensi atau modalitas belajar siswa.
Ciri-ciri atau karakteristik PAKEM adalah : a) Pembelajarannya mengaktifkan peserta didik. b) Mendorong kreativitas peserta didik dan guru. c) Pembelajarannya efektif. d) Pembelajarannya menyenangkan utamanya bagi peserta didik.
Prinsip PAKEM antara lain: a) Mengalami: peserta didik terlibat secara aktif baik fisik, mental maupun emosional. b) Komunikasi: kegiatan pembelajaran memungkinkan terjadinya komunikasi antara guru dan peserta diidik. c) Interaksi: kegiatan pembelajarannyaa memungkinkan terjadinya interaksi multi arah. d)Refkesi: kegiatan pembelajarannya memungkinkan peserta didik memikirkan kembali apa yang telah dilakukan
Menurut Anwar Fuady (dalam http: // makalahku makalahmu. wordpress. com/ 2008/11/05/ pembelajaran pakem-ii/ di download tanggal 1 Oktober 2010) Jenis penilaian sesuai denganpembelajaran model PAKEM :
a. Penilaian yang sesuai dengan pembelajaran model Pakem adalah penilaian otentik yang merupakan proses pengumpulan informasi oleh guru tentang perkembangan dan pencapaian pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik melalui berbagai teknik yang mampu mengungkapkan, membuktikan atau menunjukkan secara tepat bahwa tujuan pembelajaran telah benar-benar dikuasai dan dicapai.
b. Tujuan Penilaian otentik itu sendiri adalah untuk: (1) Menilai Kemampuan Individual melalui tugas tertentu; (2) Menentukan kebutuhan pembelajaran; (3) Membantu dan mendorong siswa; (4) Membantu dan mendorong guru untuk mengajar yang lebih baik; (5) Menentukan strategi pembelajaran; (6) Akuntabilitas lembaga; dan (7) Meningkatkan kualitas pendidikan.
c. Bentuk penilaian tes dapat dilakukan secara lisan, tertulis, dan perbuatan. Sementara itu, bentuk penilaian non tes dilakukan dengan menggunakan skala sikap, cek lis, kuesioner, studi kasus, dan portofolio.
d. Dalam pembelajaran, dengan pendekatan Pakem rangkaian penilaian ini seyogiayanya dilakukan oleh seorang guru. Hal ini disebabkan setiap jenis atau bentuk penilaian tersebut memiliki beberapa kelemahan selain keunggulan.
Agar pelaksanaan Pakem berjalan sebagaimana diharapkan, John B. Biggs and Ross Telfer, dalam bukunya “The Process of Learning”, (dalam http: // makalahku makalahmu. wordpress. com/ 2008/11/05/ pembelajaran pakem-ii/ di download tanggal 1 Oktober 2010). Menyebutkan paling tidak ada 12 aspek dari sebuah pembelajaran kreatif, yang harus dipahami dan dilakukan oleh seorang guru yang baik dalam proses pembelajaran terhadap siswa:
a. Memahami potensi siswa yang tersembunyi dan mendorongnya untuk berkembang sesuai dengan kecenderungan bakat dan minat mereka,
b. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar meningkatkan rasa tanggung jawab dalam melaksanakan tugas dan bantuan jika mereka membutuhkan,
c. Menghargai potensi siswa yang lemah/lamban dan memperlihatkan entuisme terhadap ide serta gagasan mereka,
d. Mendorong siswa untuk terus maju mencapai sukses dalam bidang yang diminati dan penghargaan atas prestasi mereka,
e. Mengakui pekerjaan siswa dalam satu bidang untuk memberikan semangat pada pekerjaan lain berikutnya.
f. Menggunakan kemampuan fantasi dalam proses pembelajaran untuk membangun hubungan dengan realitas dan kehidupan nyata.
g. Memuji keindahan perbedaan potensi, karakter, bakat dan minat serta modalitas gaya belajar individu siswa,
h. Mendorong dan menghargai keterlibatan individu siswa secara penuh dalam proyek-proyek pembelajaran mandiri,
i. Menyatakan kapada para siswa bahwa guru-guru merupakan mitra mereka dan perannya sebagai motivator dan fasilitator bagi siswa.
j. Menciptakan suasana belajar yang kondusif dan bebas dari tekanan dan intimidasi dalam usaha meyakinkan minat belajar siswa,
k. Mendorong terjadinya proses pembelajaran interaktif, kolaboratif, inkuiri dan diskaveri agar terbentuk budaya belajar yang bermakna (meaningful learning) pada siswa.
l. Memberikan tes/ujian yang bisa mendorong terjadinya umpan balik dan semangat/gairah pada siswa untuk ingin mempelajari materi lebih dalam.
Dalam pembelajaran Model Pakem, seorang guru mau tidak mau harus berperan aktif, proaktif dan kreatif untuk mencari dan merancang media/bahan ajar alternatif yang mudah, murah dan sederhana. Tetapi tetap memiliki relevansi dengan tema mata pelajaran yang sedang dipelajari siswa. Penggunaan perangkat multimedia seperti ICT sungguh sangat ideal, tetapi tidak semua sekolah mampu mengaksesnya. Tanpa merendahkan sifat dan nilai multimedia elektronik, para guru dapat memilih dan merancang media pembelajaran alternatif dengan menggunakan berbagai sumber lainnya, seperti bahan baku yang murah dan mudah di dapat, seperti bahan baku kertas/plastik, tumbuh-tumbuhan, kayu dan sebagainya, guna memotivasi dan merangsang proses pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan.
B. Pembelajaran IPS di SD dengan Menggunakan Pembelajaran PAKEM
Pelaksanaan PAKEM di Sawah
Pembelajaran PAKEM mencakup belajar sambil melakukan. Siswa yang secara aktif terlibat dalam mengumpulkan dan memproses informasi belajar lebih efektif dari siswa yang secara pasif menerima pengetahuan.
Pada waktu pelatihan Pakem di Kecamatan Gambiran, Banyuwangi, siswa belajar mengenai menanam padi di sawah tidak dari buku pelajaran tetapi langsung dari tangan pertama, petani setempat.
Guru merencanakan pengalaman belajar aktif untuk siswanya. Dengan mengajak mereka melihat sawah tidak jauh dari sekolah. Persiapan pembelajaran menyangkut fokus kunjungan, mengelompokkan siswa dan menentukan apa yang akan dilakukan setiap kelompok selama kunjungan dan pada waktu kembali ke sekolah.
Siswa melakukan observasi dan kegiatan terbimbing dalam 3 kelompok. Guru sebelumnya sudah menghubungi petani sebagai persiapan kunjungan. Beberapa orang tua dilibatkan untuk membantu kunjungan tsb .
Siswa membuat persiapan sebelum pengamatan ke sawah
Para siswa sangat gembira mendengar penjelasan akan melakukan observasi ke sawah dan tertarik untuk melaksanakan tugas yang diberikan guru:
· Mengobservasi dan mencari informasi mengenai peralatan petani.
· Mengobservasi dan mencari informasi mengenai cara menanam dan pemeliharaan tanaman.
· Mengobservasi dan mencari informasi mengenai peran pestisida untuk memelihara kesehatan tanaman.
Para siswa sudah tahu apa yang akan mereka lakukan sebelum berangkat ke sawah dan apa yang harus mereka kerjakan sekembalinya ke kelas sehingga pelajaran akan lebih efektif.
Siswa mendengarkan penjelasan petani mengenai peralatan yang digunakan untuk memelihara tanaman padi.
Siswa mencatat peralatan yang dipakai petani dan mengajukan pertanyaan pertanyaan tentang penggunaan pupuk
Siswa banyak mengajukan pertanyaan tentang alat alat yang digunakan dan mencatat dalam buku tulis mereka. Informasi ini akan mereka gunakan waktu membuat laporan kunjungan.
Petani memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencoba barmain peran menyiangi tanaman dan memotong padi menggunakan ani ani.
Para siswa terlibat aktif dan wajah mereka terlihat ceria menikmati pengalaman di sawah. Pada waktu kembali ke kelas mereka bekerja dalam 3 kelompok.
Kelompok satu menulis tentang alat alat yang digunakan petani. Siswa mempunyai daftar alat alat dan menggambar alat alat yang digunakan petani untuk melengkapi laporan mereka. Informasi yang mereka peroleh sekarang diproses untuk laporan. Siswa menulis alat alat yang digunakan petani, membuat deskripsi mengenai alat-alat tsb, dan bagaimana cara menggunakannya dengan kata kata mereka sendiri.
Kelompok dua diminta menuliskan cara memelihara tanaman. Informasi yang mereka peroleh dari petani melalui pertanyaan dan penjelasan dari petani digunakan untuk mendukung tulisan mereka.
Kelompok tiga diminta menulis mengenai peran pestisida dalam pemeliharan padi, mendeskripsikan alat yang digunakan dan menjelaskan mengapa perlu pestisida.
Siswa yang terbiasa mendapat daftar dengan cara mengutip papan tulis memerlukan dorongan untuk menulis dengan kata-kata mereka sendiri, tetapi sebagian besar dari mereka berhasil melakukan tugas dengan baik. Menuliskan laporan dengan kata-kata sendiri memerlukan pengorganisasian gagasan dan menyampaikan informasi yang bermakna. Laporan yang dibuat dengan cara ini memerlukan kadar keaktifan yang jauh lebih besar daripada mengisi titik-titik pada lembar kerja.
Menuliskan laporan dengan kata kata sendiri memerlukan pengorganisasian gagasan dan menyampaikan informasi yang bermakna.
Tindak lanjut kegiatan ini dapat berupa kegiatan IPS (penelitian mengenai cuaca, musim, dan siklus panen).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan :
1. Pembelajaran sebagai suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur manusia, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang sating mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. IPS adalah bidang studi yang mempelajari, menelaah, menganalisis gejala dan masalah sosial di masyarakat dengna meninjau dari berbagai aspek kehidupan dan perpaduan.
2. PAKEM adalah sebuah model pembelajaran yang memungkinkan peserta didik mengejakan kegiatan yang beragam untuk mengembangkan keterampilan dan pemahaman dengan penekanan kepada belajar sambil bekerja, sementara guru menggunakan berbagai sumber dan alat bantu belajar termasuk pemanfaatan lingkungan supaya pembelajaran lebih menarik, menyenangkan dan efektif.
3. Kegiatan pembelajaran PAKEM IPS SD di Sawah dapat berupa penelitian mengenai cuaca, musim, dan siklus panen.
B. Saran
Agar dapat memahami pembelajaran IPS di SD dengan pembelajaran PAKEM sehingga pembelajaran akan berjalan secara aktif, kreatif dan menyenangkan.
DAFTAR PUSTAKA
Din Wahyudin, dkk, 2007. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Universitas Jakarta
Ischak, 2003. Pendidikan IPS SD. 2003. Jakarta: Universitas Jakarta.
MBE. 2006. Asyik Belajar dengan PAKEM Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). USAID dari Rakyat Amerika.
Udin S. Winata Putra, 2007. Materi dan Pembelajaran IPS SD. Jakarta: Universitas Jakarta.
(http: // makalahku makalahmu. wordpress. com/ 2008/11/05/ pembelajaran pakem-ii/ di download tanggal 1 Oktober 2010)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar